Mengenal Keluhan dan Pengobatan Urtikaria (Kaligata)

Siapa sih yang tidak pernah mendengar tentang alergi? Rasanya hampir semua orang tahu apa itu alergi atau setidaknya pernah merasa dirinya terserang alergi. Seperti halnya keluhan flu, batuk atau panas, alergi merupakan salah satu keluhan yang paling sering diungkapkan. Tak jarang bahkan untuk sebuah keluhan yang belum pernah dialaminya, terutama rasa gatal, orang langsung menuduh alergi sebagai penyebabnya. Alergi adalah semacam reaksi pertahanan diri yang dilakukan terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Untuk timbulnya peristiwa ini dibutuhkan syarat yaitu adanya zat alergen, sel pertahanan tubuh dalam hal ini imunoglobulin E, sel mast, dan basofil.

Siapa sih yang tidak pernah mendengar tentang alergi? Rasanya hampir semua orang tahu apa itu alergi atau setidaknya pernah merasa dirinya terserang alergi. Seperti halnya keluhan flu, batuk atau panas, alergi merupakan salah satu keluhan yang paling sering diungkapkan. Tak jarang bahkan untuk sebuah keluhan yang belum pernah dialaminya, terutama rasa gatal, orang langsung menuduh alergi sebagai penyebabnya. Alergi adalah semacam reaksi pertahanan diri yang dilakukan terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Untuk timbulnya peristiwa ini dibutuhkan syarat yaitu adanya zat alergen, sel pertahanan tubuh dalam hal ini imunoglobulin E, sel mast, dan basofil.

Salah satu gejala alergi yang paling sering ditemukan adalah urtikaria, sebuah keluhan berupa munculnya bentol-bentol berwarna kemerahan di permukaan kulit yang disertai rasa gatal. Oleh orang awam keluhan ini juga sering disebut biduran atau kaligata. Bahkan karena seringnya timbul kejadian ini dikatakan hampir seperempat jumlah penduduk di dunia pernah mengalaminya.

Beberapa jenis obat seperti antibiotika dan obat penurun panas atau penahan nyeri sering menjadi penyebab keluhan ini. Begitu pula ketika orang yang ‘alergian’ mengkonsumsi makanan tertentu seperti udang, susu, ikan atau produk makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut.

Menurut lamanya timbul, keluhan urtikaria dibagi menjadi dua golongan. Yang pertama adalah yang bersifat akut, timbul tidak lama setelah tubuh mengalami kontak dengan zat alergen seperti bahan-bahan yang disebutkan di atas. Penyebab tipe ini adalah aktivasi mekanisme pertahanan tubuh yang diperantarai oleh sel dalam darah yang disebut imunoglobulin E (Ig E). Tipe ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari empat minggu. Untuk meringankan keluhan dapat diberikan obat-obat anti-histamin seperti difenhidramin atau clorfeniramin. Sayangnya obat golongan ini menimbulkan efek samping rasa ngantuk sehingga kurang disukai. Untuk itu dapat dipakai obat golongan baru seperti terfenadine atau loratadine tetapi dengan harga yang lebih mahal.

Jenis kedua adalah urtikaria kronik yang dapat bertahan selama lebih dari 4-6 minggu. Keluhan ini juga punya kecenderungan dapat sembuh sendiri. Biasanya mengenai orang dewasa yang sehat dan tak lebih dari sekedar gangguan ringan saja. Tidak seperti tipe pertama, hanya sedikit saja dari tipe ini yang disebabkan karena aktifasi Ig E, bahkan hampir 90% penyebabnya tidak diketahui. Untuk pengobatannya sama seperti pada tipe akut, tetapi bila tidak berhasil harus dipikirkan kemungkinan lain. Akhir-akhir ini bahkan keluhan ini dihubungkan dengan penyakit lain seperti penyakit hati, penyakit autoimun lupus, infeksi yang belum diketahui bahkan keganasan. Karenanya untuk keluhan ini dianjurkan wawancara dan pemeriksaan fisik yang lebih teliti

Adapun rnmenurut Prof. Dr. H.M. Hembing Wijayakusuma, kaligata ditandai dengan timbulnya bentol-bentol merah yang terasa gatal. Gangguan ini dapat hilang timbul dengan segera atau pindah dari tempat yang satu ke tempat rnlain, hal ini terjadi akibat dari salah satu reaksi alergi. Penyebabnya bisa karena alergi terhadap makanan tertentu, kesalahan minum obat, gigitan serangga, dan virus.

Pengobatan secara alamiah (menurut Hembing):

30 cc cuka beras hitam + 30 gr jahe, keprek + 200 cc air putih + gula merah secukupnya rebus hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum sedikit-sedikit. Lakukan setiap hari secara teratur.

Catatan :

*untuk perebusan sebaiknya menggunakan panci enamil/panci tanah

*cuka beras hitam dapat dibeli di supermarket atau toko obat Tionghoa

Dikutip dari berbagai sumber.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *