Penyimpangan Akidah Pada Tontonan Anak

brokenTV1-1

Sumber ilustrasi

Tidak diragukan lagi, televisi memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kepribadian dan perilaku seseroang. Banyak tindak perilaku kejahatan yang dilakukan karena terodorng atau karena mencontoh tayangan-tayangan di televisi. Sehingga, tidak sedikit kekacauan dan ketidakpercayaan terhadap sebagian kalangan yang timbul karena opini yang dibangun oleh berita-berita tersebut.

Demikian juga halnya dengan anak-anak. Mereka juga sangat terpengaruh dengan tonton televisi. Betapa banyak anak-anak kaum muslimin menirukan perilaku yang mereka dapatkan dari tokoh-tokoh kesayangan mereka di televisi. Mulai dari perkataan-perkataan yang mereka ucapkan ketika bermain dengan temannya, sikap dan tingkah laku mereka, dan bahkan tidak mungkin jika dalam hati mereka memiliki keyakinan sebagaimana yang mereka dapatkan dalam tontonan mereka itu.

Hal semacam inilah yang hendaknya menjadikan orang tua merasa khawatir dan waspada terhadap tayangan-tayangan TV yang ada. Terlebih lagi jika kita melihat kenyataan bahwa sebagian besar acara TV dikuasai oleh program-program acara yang diimpor atau meniru dari buatan orang non islam atau paling tidak dari orang yang tidak memahami Islam dengan benar. Sehingga, ini tentu berpengaruh pada kualitas tayangan seperti adanya nilai-nilai negatif yang terkandung dan dibawa oleh tayangan-tayangan tersebut.

Dan akan sangat berbahaya ketika nilai-nilai negatif itu berupa akidah menyimpang yang sangat bertentangan dengan akidah Islam, mengingat akidah adalah pondasi dasar yang membangun jiwa, kepribadian dan perilaku seseorang. Jika seorang anak terus-menerus melihat dan menyukai tontonan yang menyimpang ini, sangat rawan bagi hatinya untuk menjadi tempat tumbuh berkembangnya akidah tersebut. Jika dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan si anak akan memiliki keyakinan dan akidah yang rusa, dan hilanglah akidah Islam yang berusaha kita tanamkan. Padahal, jika akidah baik, maka akan baik yang lainnya, dan begitu pula sebaliknya.

Dan yang sangat disayangkan, tayangan hiburan untuk anak-anak, yang kebanyakan adalah film-film anak itu sarat dengan nilai-nilai yang kita khawatirkan ini, yakni akidah yang menyimpang. Sebagai contoh saja, film Doraemon. Semua keinginan tokoh-tokohnya bisa dikabulkan dengan meminta kepada Doraemon melalui kantong ajaibnya. Baik keinginan itu sesuatu yang wajar dan bisa dipenuhi oleh makhluk maupun keingin yang tidak mungkin dipenuhi oleh makhluk. Padahal, telah kita ketahui bahwa termasuk tauhid adalah tidak meminta kecuali hanya kepada Allah.

Ada lagi, bahkan banyak, film-film anak yang menonjolkan kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh tokoh-tokoknya. Kekuatan yang dalam kehidupan nyata sering disebut dengan kekuatan sihir dan tenaga dalam, yang dalam praktik dan usaha pencapaiannya tentu saja melewati berbagai ritual-ritual yang bertentangan dengan Islam bahkan sampai pada kesyirikan.

Belum lagi film-film yang menceritakan tentang dewa-dewa yang menguasai alam semesta, yang dikemas dengan animasi dan kisah-kisah menarik yang bisa “menyihir” penontonnya untuk mengikuti alurnya, dan bisa jadi meyakini nilai-nilai akidah yang disampaikan dalam kisah tersebut.

Ada juga keinginan menitisnya roh atau dewa pada manusia yang ada pada film-film anak, seperti pada film “Avatar The Legend of Aang”. Sebuah film animasi yang terlanjur ngetrend di kalangan anak, bahkan dewasa. Padahal dalam film itu sarat dengan keyakinan-keyakinan batil dan menyimpang yang bisa menjadikan kafirnya seseorang jika meyakini keyakinan tersebut. Di antara nilai keyakinan tersebut. Di antara nilai keyakinan lain pada film ini, adalah keyakinan reinkarnasi yang sangat jauh menyimpang dari keyakinan Islam. Ditambah lagi adanya sihir dan lain sebagainya. Hal ini tidak mengherankan karena film seperti Avatar ini ternyata memang mengadopsi dari berbagai budaya dan keyakinan menyimpang dari berbagai negara dan agama, seperti hinduisme, taoisme, budhisme dan lain sebagainya.

Setelah kita sadar akan hal ini, akankah kita membiarkan anak-anak kita dididik oelh tontonan-tontonan itu?? Hanya Allah lah tempat memohon pertolongan.

Disadur dari tulisan abuhafshoh yang dimuat pada Lembar Pendidikan Anak Yaa Bunayya Volume 5 No.02, Bonus Majalah Sakinah Vol.10, No 06, 15 September-15 Oktober 2011/ Ramadhan-Syawal 1432

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *