Pertanda Sombong | Jilbab Online

Seorang mukmin diajari tawadhu’ dalam segala tingkah lakunya, sebagaimana dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di keseluruhan hidup beliau. Bisa dilihat dari kasus penaklukan Mekah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berlaku pongah atau sombong kepada kaum musyrikin yang dulu pernah mengusirnya.

 

Tawadhu’ adalah sifat yang terpuji. Setiap muslim sangat dianjurkan untuk memilikinya. Sebaliknya, takabur (sombong) sangat dilarang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat seberat dzarah kesombongan.” (Riwayat Muslim).

 

EFEK SOMBONG

Sombong memang salah satu sikap yang buruk. Ia akan memberikan banyak efek atau akibat tidak baik bagi seseorang dan masyarakat. Di antaranya, dapat menanamkan benih perpecahan dan permusuhan di antara individu masyarakat, selain juga dapat menghilangkan semangat tolong menolong dan cinta kasih sesama mereka. Kesombongan juga bisa menjadi penghalang seseorang untuk menerima kebenaran. Rasa tinggi hati, membuatnya enggan menerima atau mengakui kesalahan dan kekurangannya. Jadilah ia mudah merendahkan orang lain. Di matanya, yang terlihat di orang lain tersebut hanyalah kekurangan.

 

KENALI TANDANYA

Tentu setiap kita tidak ingin memiliki sifat ini. Kesombongan hanya akan membuat hati sakit dan menyakiti hati orang lain. Sayangnya, secara sadar atau tidak justru seringkali kita berlaku takabur. Itu dikarenakan kita sering kali tak paham dengan pertanda sombong.

Oleh karena itu, kiranya penting kita memahami dengan baik pertanda-pertanda tersebut guna menghindarinya. Berikut di antara pertanda sombong:

 

1. Menolak taat kepada-Nya

Allah dalam firman-Nya menyatakan:

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit (doa dan amal mereka tidak diterima) dan mereka tidak pula masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum.” (Al-A’raf:40)

 

2. Berpaling muka dari manusia

Tandanya, ia suka bertingkah laku sinis, angkuh, berpura-pura,atau memandang rendah orang lain. Sementara Allah berfirman,

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Luqman: 18)

 

3. Berjalan dengan angkuh dan congkak

Sebagaimana dalam surat Al-Isra:37,

“Dan kamu janganlah berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena seungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”

 

4. Berlaku isbal, yaitu memanjangkan pakaian di bawah mata kaki bagi lelaki

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Kain yang memanjang ke bawah hingga melebihi mata kaki tempatnya di neraka.”

 

5. Mudah atau suka menghina orang lain, mentertawakan, atau mencelanya

Biasanya terlihat dari kebiasaannya seperti memberi isyarat dengan jari atau gerakan kepala/ wajah terhadap orang lain dengan nada menghina, atau kadang mengata-ngatainya dengan suatu kata disertai raut wajah sinis. Allah melarang perilaku demikian (lihat surat Al-Hujurat ayat 11)

 

6. Merasa rendah duduk bersama orang-orang miskin atau kaum lemah, dan enggan membaur dengan mereka

Perilaku ini sebagaimana dilakukan sekelompok pemuka Quraisy yang menolak duduk bersama Rasulullah karena adanya budak dan para fakir miskin yang duduk bersama beliau. Allah subhanahu wa ta’ala kemudian menurunkan surat Al-An’am ayat 52.

 

7. Merasa gembira apabila orang-orang berdiri untuk menyambut dirinya, atau memberinya tempat khusus di dalam majlis

Hal ini sebagaimana disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Apabila kamu kamu melihatku janganlah kamu berdiri seperti yang dilakukan oleh orang-orang asing.”

Beliau juga bersabda,

“Barangsiapa yang senang jika orang-orang berdiri menyambutnya, maka bersiaplah menempati neraka.” (riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)

 

8. Menganggap dirinya lebih suci dan suka menonjolkan diri

Biasanya ditandai dengan kesukaannya menceritakaan keadaan dirinya penuh kebanggaan. Di antaranya, bangga dengan keturunan, jabatan, harta kekayaan, ilmu, atau ibadahnya.

 

BUKAN SOMBONG

Walaupun demikian, ada perilaku (yang mungkin) kelihatannya sombong tapi tidak masuk di dalamnya, yaitu perilaku menyukai keindahan pakaian atau sepatu. Dalam kelanjutan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di awal tulisan ini disebutkan:

Lalu seorang lelaki bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana jika seseorang menyukai pakaiannya yang bagus dan alas kaki yang bagus?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, yang demikian tidak termasuk sombong. Kesombongan itu menghalangi dan menolak kebenaran serta merendahkan manusia.”(HR.Muslim, lihat Shahih Muslim bab 2 hadits no. 80)

Majalah NIKAH, Vol 3 No 12, Maret 2005

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *