“Hujan diturunkan kepada kita karena keutamaan dan rohmat Alloh.”
SEBAB TURUNNYA DZIKIR
Dari Zaid bin Kholid al-Juhani ia berkata: Bahwa Rasululloh pernah sholat Shubuh bersama kami di Hudaibiyah saat turun hujan dari langit sejak malam. Ketika beliau berpaling, beliau menghadap orang-orang, lalu bertanya, “Tahukah kalian apa yang difirmankan Robb kalian?” Mereka menjawab, ‘Allah dan’Rosul-Nya yang lebih mengetahui’. Beliau bersabda, “Alloh berfirman:
‘Di antara hambaku ada yang berpagi hari (dalam keadaan) mukmin dan ada pula yang kafir. Orang yang mengatakan, “Hujan diturunkan kepada kita karena keutamaan dan rohmat Alloh” maka orang itu telah beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang-bintang. Sedangkan orang yang mengatakan, “(Hujan diturunkan kepada kita) karena munculnya rasi bintang ini dan itu” maka orang itu telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang‘” (HR. al-Bukhori 846 dan Muslim 71)
MAKNA KALIMAT
Kalimat tersebut maksudnya, Alloh memberi rezeki berupa hujan kepada kita karena keutamaan dan rohmat-Nya.
FAEDAH-FAEDAH:
- Di antara bentuk syukur kita kepada Alloh sekaligus bentuk ittiba’ kita terhadap sunnah Rosululloh tatkala hujan reda adalah mengucapkan dzikir ini.
- Tidak bolehnya seseorang meyakini bahwa sebagian bintang mempunyai pengaruh terhadap turun dan tidaknya hujan dari langit, sebab hal ini merupakan kesyirikan dalam Rububiyah Alloh (perbuatan Alloh) yang konsekuensinya adalah kekafiran. Adapun bila tidak dengan keyakinan, merupakan syirik kecil karena telah menisbatkan nikmat Alloh kepada selain-Nya.
- Tidak boleh bagi seorang pun untuk menyandarkan perbuatan Alloh kepada selain-Nya walaupun sekadar majas atau kiasan
Dari Majalah al-Mawaddah Edisi 8 Tahun Ke-3, Robi’ul Awwal – Robi’uts Tsani 1431 H, Maret 2010
Sumber ilustrasi