Aku bukan… ahli maksiat | Jilbab Online

Sumber ilustrasi

Oleh: Ummu Salman

Sebuah catatan ringkas dari ceramah ilmiah Ustadz Abu Umar Basyir yang berjudul “Aku bukan… ahli maksiat” di Masjid Hajjah Rahimabi Kebun Limau (76 Kim Keat Road) Singapura, pada tanggal 7 September 2013.

***

Ustadz Abu Umar membuka ceramahnya dengan sebuah kalimat yang sangat bermakna, “bahwa usia setiap manusia yang ditakdirkan Allah itu sesungguhnya sudah cukup bagi setiap manusia tersebut untuk mengingat Allah”.

Ustadz lalu memberikan beberapa contoh kisah para sahabat dan tabiin tentang pandangan mereka terhadap kematian.

Pada suatu kesempatan, beberapa sahabat bertandang ke rumah Abdullah bin Mubarok. Lalu kemudian lampu di rumah Abdullah bin Mubarok mati, sesaat kemudian setelah lampu kembali dapat dihidupkan, para sahabat melihat Abdullah bin Mubarok yang tengah berusaha menyeka air matanya. Mereka lalu bertanya ada apa. Abdullah bin Mubarok pun menjawab bahwa ia tengah membayangkan ujian kubur dan menangis karenanya.

Kisah berikutnya adalah tentang Umar bin Khattab pada saat menjelang sakaratul mautnya. Umar yang sebenarnya dijamin masuk surga, pada saat itu sangat ketakutan dan berharap agar Ibunya tidak pernah melahirkannya, Umar pun berharap dia hanyalah sebatang pohon yang ditebang. Lalu ia meminta pada anaknya untuk mengambil bantal dari kepalanya, supaya Allah mengasihaniNya. (Ustadz Abu Umar kemudian menangis setelah menceritakan kisah ini).

Kemudian Ustadz meneruskan ceramahnya dengan menyebutkan penyebab dosa menjadi lebih besar:

  1. Dosa bisa menjadi lebih besar ketika melibatkan orang lain (e.g. merokok)
  2. Dosa bisa menjadi besar ketika pelaku adalah orang berilmu (ulama) karena dikhawatirkan apa yang dilakukan akan dicontoh oleh orang banyak atau dijadikan pembenaran (e.g. ulama saja begitu, dll.)
  3. Dosa bisa menjadi besar ketika jabatan pelaku lebih tinggi (i.e. amanah lebih besar)
  4. Dosa bisa menjadi lebih besar ketika dilakukan di tempat yang baik (i.e. masjid)
  5. Dosa bisa menjadi lebih besar ketika dilakukan secara rutin
  6. Dosa bisa menjadi lebih besar ketika pelaku meremehkan dosa

Ustadz juga menjelaskan tentang definisi dosa besar menurut ulama:

  1. Dosa dianggap besar ketika Allah menyebutkan ancaman neraka atau kemurkaan pada akhir ayat di dalam Al-Qur’an.
  2. Dosa dianggap besar ketika ada hukuman yang harus dilakukan di dunia dan tentunya di akhirat (contoh: potong tangan bagi pencuri, rajam bagi pezina, dll.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *